MENYELAMATKAN MEREKA
YANG TERANCAM KEMATIAN ATAU BAHAYA
1.
Pada saat itu dalam Persamuan,
2.
seorang Bodhisattva ber-Nama Apavarga
3.
bangkit dari tempat duduk-Nya,
4.
mem-biar-kan bahu sebelah kanan-Nya terbuka, dan mengelilingi Hyang Buddha.
5.
Ber-lutut dengan kaki kanan-Nya,
6.
Dia menyembah dengan tangan di-rangkap (Anjali)
7.
dan ber-kata kepada Hyang Buddha :
8.
"Yang Di-junjung,
9.
menurut apa yang Ku-lihat dalam Samadhi-Ku,
10.
di Zaman ber-akhir-nya Dharma
11.
akan ada Makhluk Hidup yang menderita ber-bagai penyakit dan kesusahan
12.
seperti ter-serang penyakit menahun
13.
hingga tubuh-nya kurus kering.
14.
Tidak bisa makan dan minum,
15.
tenggorokan-nya mengering dan bibir-nya pecah,
16.
setiap penjuru kelihatan gelap oleh-nya.
17.
Mereka hanya ter-baring menanti ajal-nya
18.
sementara Orangtua, Famili, Teman dan Kenalan
19.
ber-kumpul disekeliling Orang ini
20.
dengan ratap dan tangis."
* * *
21.
"Kemudian, meskipun tubuh-nya masih terbaring di tempat semula
22.
tetapi Arwah-nya telah di-renggut oleh Utusan Yama
23.
yang membawa Arwah-nya ke hadapan Raja Yama.
* * *
24.
Karena kesadaran Vijnana-alaya
25.
yang melekat pada Semua Makhluk Hidup
26.
dapat mencapai Semua Makhluk Hidup
27.
dapat mencatat semua Perbuatan baik maupun jahat masing-masing
28.
pada Masa Kehidupan-nya,
29.
maka berdasarkan itu
30.
Sang Raja Yama akan mengadili Orang itu
31.
sesuai dengan Perbuatan baik dan buruk-nya."
* * *
32.
"Jika, demi kepentingan Orang sakit itu,
33.
Famili, Teman Dekat dan Kenalan-nya
34.
bisa ber-lindung kepada Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan,
35.
dan Mereka meminta Persamuan Bhiksu
36.
untuk meng-ucap-kan Sutra ini,
37.
menyalakan lampu 7 Tingkat
38.
dan meng-gantung-kan Panji Pancawarna
39.
untuk memper-panjang umur,
40.
maka Arwah Orang itu mungkin di-kembali-kan ke tubuh-nya segera.
* * *
41.
Dia akan meng-ingat dengan jelas
42.
apa yang di-alami-nya
43.
bagai-kan di dalam mimpi.
44.
Jika kesadaran-nya kembali
45.
sesudah melewati 7, 21, 35 dan 49 hari,
46.
Dia akan merasa bagai-kan ter-bangun dari tidur-nya,
47.
dan Dia akan meng-ingat
48.
bahwa Dia telah menerima Pahala
49.
maupun pembalasan dari Karma Baik dan buruk-nya.
* * *
50.
Karena Dia sendiri menyaksikan
51.
dan mengalami berlaku-nya Hukum Karma,
52.
juga di-sebab-kan
53.
Dia memperoleh kembali Kehidupan ini dengan susah,
54.
maka Dia tidak akan lagi berbuat Karma buruk
55.
di Masa yang Akan Datang."
* * *
56.
"Oleh sebab itu,
57.
Putra-Putri Baik dengan Keyakinan Murni,
58.
Kalian harus Menerima dan Memuliakan
59.
Nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan
60.
dan memuja Rupang dan Gambar-Nya
61.
dengan sepenuh Hati
62.
di rumah masing-masing."
* * *
63.
Kemudian Ananda ber-tanya kepada Bodhisattva Apavarga :
64.
"Bodhisattva Yang Bajik,
65.
tolong jelas-kan
66.
bagaimana Seseorang harus Memuliakan dan Memuja
67.
Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan itu ?
68.
Bagaimana Cara-nya membuat Panji memperpanjang umur
69.
dan memasang lampu tersebut ?"
* * *
70.
Bodhisattva Apavarga menjawab :
71.
"Arya Ananda,
72.
jika Engkau ingin menolong Orang sakit dari penyakit-nya,
73.
demi Orang itu
74.
Engkau harus menerima dan menjalankan Attha Sila
75.
selama 7 hari dan 7 malam,
76.
kemudian kumpul-kan makanan, minuman dan harta lain-nya
77.
sesuai dengan kemampuan
78.
untuk mengadakan persembahan kepada Sangha.
79.
Di samping itu
80.
lakukan Upacara Puja terhadap Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru penyembuhan
81.
se-banyak 6 kali dalam 1 ( satu ) hari dan 1 ( satu ) malam
82.
serta baca-kan Sutra ini sebanyak 49 kali.
83.
Nyala-kan 49 lampu
84.
dan buat-lah 7 buah Rupang atau Gambar dari Tathagatha ini.
* * *
85.
Setiap Rupang atau Gambar di-kelilingi oleh 7 buah lampu
86.
bagai-kan sebuah roda,
87.
dan selama 49 hari
88.
biarkan-lah cahaya-nya menyala terus menerus.
89.
Buat-lah suatu Panji yang Pancawarna
90.
se-tinggi 49 depa
91.
dan lepas-kan 49 Makhluk Hidup berbagai jenis.
92.
Maka Orang sakit itu akan bisa melewati bahaya ini,
93.
dan Arwah-nya akan ter-bebas-kan dari cengkraman Iblis jahat."
* * *
94.
"Selain itu, Arya Ananda,
95.
bila di suatu Negeri
96.
di mana seorang Raja Ksatria memerintah,
97.
terjadi bencana dan kesengsaraan
98.
seperti wabah penyakit di antara Penduduk,
99.
serbuan Negeri Lain, pemberontakan dalam Negeri,
100.
gerhana matahari atau bulan, gempa bumi,
101.
angin topan, banjir, kemarau panjang dan sebagai-nya -
102.
demi meng-hilang-kan bencana-bencana tersebut
103.
Sang Raja harus menumbuhkan Maitri Karuna
104.
terhadap Semua Makhluk Hidup.
* * *
105.
Dia harus memberi pengampunan
106.
kepada Semua Orang hukuman yang di penjara.
107.
Meng-andal-kan Metode Puja yang di-ungkap-kan di atas,
108.
Dia harus memuja Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan."
109.
"Di-karena-kan Kekuatan dari Pahala Ikrar Utama Hyang Tathagatha,
110.
Negeri-nya akan menjadi aman tentram.
111.
Angin dan hujan akan turun pada musim-nya,
112.
dan panen akan berhasil.
113.
Semua Makhluk Hidup akan menjadi sehat dan ber-gembira.
114.
Di dalam Negeri-nya tidak akan ada Yaksa jahat,
115.
maupun Makhluk Hidup dengan ber-bagai gangguan spirituil.
116.
Semua per-tanda buruk akan hilang,
117.
Negeri-nya menjadi makmur
118.
dan Sang Raja Ksatria akan ber-umur panjang,
119.
memiliki kesegaran dan ter-bebas-kan dari penyakit."
* * *
120.
"Arya Ananda,
121.
jika Sang Raja, Ratu atau Selir,
122.
Pe-waris Tahta atau Pangeran Lain,
123.
Para Menteri, Jenderal, Abdi Istana dan Dayang,
124.
Pejabat, maupun Rakyat Jelata
125.
menderita penyakit atau mengalami bencana lain,
126.
Mereka juga harus ber-buat dan memasang Panji Pancawarna
127.
dan menyalakan lampu di rumah-nya.
128.
Mereka harus melepaskan
129.
berbagai Makhluk yang hidup-nya ter-aniaya,
130.
menaburkan bunga wangi,
131.
dan mem-bakar berbagai dupa wangi,
132.
maka Mereka akan ter-bebas-kan dari semua penyakit dan kesulitan."
* * *
133.
Pada saat itu Ananda ber-tanya kepada Bodhisattva Apavarga :
134.
"Bodhisattva Yang Bajik,
135.
bagaimana cara-nya memperpanjang umur Seseorang
136.
yang seharus-nya telah berakhir ?"
* * *
137.
Bodhisattva Apavarga menjawab :
138.
"O, Orang Bijak,
139.
apakah Engkau belum pernah mendengar uraian Sang Tathagatha
140.
tentang 9 Kematian sebelum waktu-nya
141.
(sebelum waktu-nya juga mengandung arti “yang mengenaskan”) ?
142.
Itu-lah sebab-nya
143.
Aku mendorong Engkau
144.
membuat Panji memper-panjang umur,
145.
menyalakan lampu
146.
dan mengembangkan berbagai Perbuatan yang Ber-manfaat.
147.
Dengan menimbulkan Amal Jasa
148.
Seseorang akan hidup sepenuh-nya
149.
sampai akhir usia-nya
150.
dan tidak akan mengalami penderitaan dan musibah apa pun."
* * *
151.
Ananda ber-tanya :
152.
"Apakah ke-9 Kematian sebelum waktu-nya itu ?"
* * *
153.
Bodhisattva Apavarga menjawab :
154. a.
"Mungkin ada Makhluk Hidup
154. b.
yang mengidap penyakit yang walau pun ringan,
154. c.
tetapi tidak di-obati
154. d.
karena tidak men-dapat-kan obat atau Dokter.
154. e.
Atau Mereka mungkin bertemu dengan Dokter
154. f.
yang mem-beri-kan obat yang salah.
154. g.
Orang ini sebenar-nya belum saat-nya meninggal,
154. h
tetapi di-buat meninggal sebelum waktu-nya.
* * *
155. a.
Selain itu,
155. b.
ada Orang yang percaya pada Penganut Aliran sesat yang matrialistis dan jahat, Dukun ilmu hitam.
155. c.
Mereka akan memberikan ke-khawatir-an dan ke-takut-an dalam pikiran-nya.
155. d.
Karena Orang yang di-sesat-kan ini
155. e.
tidak bisa mem-beda-kan dengan tepat dalam hati-nya,
155. f.
Dia mengajukan pertanyaan sekitar nasib-nya
155. g.
dan mem-bunuh berbagai jenis Makhluk Hidup
155. h.
untuk menyenangkan kekuatan itu.
155. i.
Dia mengundang Makhluk Halus untuk me-minta Berkah dan Perlindungan dan memper-panjang hidup-nya.
155. j.
Tetapi niat itu tak tercapai
155. k.
karena Orang ini ter-perangkap dalam kebingungan dan kegelapan batin,
155. l.
terlalu percaya pada Pandangan sesat
155. m.
sehingga akhir-nya Ia mengalami kematian sebelum waktu-nya
155. n.
dan masuk Neraka tanpa bisa keluar dalam waktu tertentu.
155. o.
Ini-lah yang dikenal dengan Kematian sebelum waktu-nya yang Pertama."
* * *
156. a.
"Kematian sebelum waktu-nya yang ke-Dua adalah
156. b.
melalui hukuman oleh Undang-Undang Negara.
* * *
157. a.
Yang ke-Tiga adalah
157. b.
Seseorang yang suka ber-buru atau melakukan asusila,
157. c.
terlibat makan minum melebihi batas.
157. d.
Karena tidak mengenal disiplin dan hidup teratur,
157. e.
kekuatan inti-nya di-rampas oleh Makhluk jahat,
157. f.
dengan demikian menyebabkan kematian sebelum waktu-nya.
* * *
158.
Kematian sebelum waktu-nya yang ke-Empat adalah ter-bakar api,
159.
Yang ke-Lima adalah tenggelam di air."
160.
"Ada yang di-mangsa Binatang buas, dengan demikian menjadi kematian sebelum waktu-nya yang ke-Enam.
161.
Yang ke-Tujuh adalah ter-jatuh dari tebing tinggi.
162.
Yang ke-Delapan adalah kematian oleh tanaman beracun, di-tenung, dan oleh mantera untuk mem-bangkit-kan mayat, Setan dan lain-nya.
163.
Yang ke-Sembilan di-sebab-kan kelaparan dan kehausan."
164.
Ini-lah penjelasan singkat dari Tathagatha
165.
tentang ke 9 Jenis Kematian sebelum waktu-nya.
* * *
166.
Di samping itu pada hakekat-nya
167,
terdapat bencana dan kematian yang tidak-terhitung banyak-nya
168.
dalam Kehidupan di Dunia ini
169.
yang tak dapat di-ungkap-kan satu per satu.
* * *
170.
"Kemudian Arya Ananda,
171.
Raja Yama itu ber-kuasa atas Catatan Nama Semua Orang di Dunia.
* * *
172. a.
Jika ada Makhluk Hidup yang tidak ber-Bakti,
172. b.
melakukan 5 dosa berat yaitu :
172. c.
membunuh Ayah, membunuh Ibu,
172. d.
membunuh Arahat, melukai Buddha
172. e.
dan merusak ke-harmonis-an Sangha,
172. f.
merugikan dan men-cemar-kan TriRatna,
172. g.
melanggar Undang-Undang Negara,
172. h.
dan melanggar Sila atau disiplin lain-nya,
172. i.
maka Raja Yama akan meng-hukum Mereka
172. j.
sesuai dengan berat ringan-nya pelanggaran dari pemeriksaan-nya.
* * *
173.
Itulah sebab-nya
174.
Sekarang Aku mendorong Semua Makhluk Hidup
175.
untuk menyalakan lampu, membuat Panji,
176.
membebaskan Makhluk Hidup,
177.
ber-lindung dan merenungkan Buddha tersebut
178,
serta mengembangkan Perbuatan Bermanfaat lain-nya.
179.
Ini akan menyebabkan Mereka melewati penderitaan dan musibah
180.
serta ter-hindar dari ber-bagai jenis kesulitan."
* * * * * * * * * *